MUTU PELAYANAN

 

Klik Link dibawah Untuk mendownload File!

LAPORAN-INDIKATOR-MUTU-RSUD-SAWERIGADING-TAHUN-2017

 

Berdasarkan hasil rekapitulasi laporan indikator mutu Semester I tahun 2017, maka kami Komite Mutu ingin menyampaikan hasil dari laporan indikator mutu selama Semester I tahun 2017 (April-Sepetember 2017).

  • INDIKATOR AREA KLINIK
    1. Kelengkapan Pengkajian awal medis dan keperawatan dalam waktu 24 jam pasien rawat inap

      Grafik 1: Data kelengkapan Assesment Medis dan Keperawatan dalam waktu 24 jam pasien rawat inap.

      Dari grafik 1 diatas tampak capaian indicator mutu Kelengkapan awal medis dan keperawatan masih belum mencapai target 100% yaitu rerata 88%, hal ini disebabkan masih adanya beberapa dokter yang belum melakukan kelengkapan data rekam medis saat pasien pulang dari RS.

      Rencana Tindak Lanjut :

      1.  Perlu adanya penekanan dari manajemen RS kepada DPJP dan Perawat/bidan untuk segera melengkapi Assesmen awal pasien.

      2. Koordinasi manajemen dengan Komite medic saat pertemuan komite medic
    2. Waktu  Tunggu Hasil Pelayanan Laboratorium Patologi Klinik

      Grafik 2: Data Waktu  tungguhasil pelayanan Laboratorium Patologi Klinik

      Dari grafik 2 dijelaskan waktu tunggu hasil pelayanan laboratorium Patologi Klinik masih dibawah target pencapaian indicator mutu yaitu rerata 83% dari target 100%, hal ini disebabkan karena reagen atau BHP kadang masih tidak mencukupi, jumlah kunjungan harian pasien yang mendapat pelayanan laboratorium klinik adalah ± 120 pasien/hari.

      Rencana Tindak Lanjut:
      1. Usulan kepada kepala instalasi agar melakukan pengecakan BHP laboratorium 2 minggu sebelum bahan2 tersebut habis dan dilaporkan kepada bagian pengadaan rumah sakit
      2. Bagian pengadaan rumah sakit segera menindaklanjuti permintaan dari laboratorium agar pelayanan tetap berkesinambungan.
    3. Ketepatan Jadwal Pelaksanaan Foto Elektif Pasien Rawat Inap

       

      Grafik 3: Ketepatan Jadwal pelaksanaan foto elektif pasien rawat inap

      Dari grafik 3 diatas tampak bahwa ketepatan pelaksanaan jadwal foto elektif pasien rawat inap belum mencapai target 100%. Ketepatan jadwal pelaksanaan foto elektif masih berkisar rerata 67%, hal ini disebabkan oleh keterlambatan permintaan foto oleh DPJP.

      Rencana Tindak Lanjut

      1. Koordinasi pihak manajemen kepada DPJP agar melakukan visite pasien sesuai dengan jadwal visite yang telah ditetapkan oleh rumah sakit
      2. Sosialisasi komite mutu tentang profil indicator mutu rumah sakit.
    4. Waktu Tunggu Operasi Elekttif

      Dari grafik 4 diatas tampak bahwa hasil capaian  sudah mencapai target, yaitu ≤ 2 hari (rerata 1 hari dari jadwal yang ditentukan). Hal ini disebabkan karena jumlah kamar operasi yang bertambah.

      Rencana Tindak Lanjut

      Memperhankan capaian untuk periode berikutnya
    5. Penulisan Resep sesuai formularium oleh dokter

      Grafik 5: Penulisan Resep sesuai formularium oleh dokter

      Dari grafik 5 diatas tampak bahwa capaian hasil penulisan resep sesuai formularium oleh dokter belum mencapai target 100%. Pada bulan april capaian 78.8% yang disebabkan sosialisasi formularium yan vditetapkan rumah sakit baru disosialisasikan. Sedangkan pada bulan September capaian sudah mencapai 91.6 %, karena meningkatnya kepatuhan DPJP menulis resep sesuai formularium rumah sakit.

      Rencana TIndak Lanjut

      Pertahankan capaian pada periode berikutnya

    6. Kesalahan Penulisan Resep

      Grafik 6 : Data kesalahan penulisan  Resep

       

      Dari grafik 6 diatas tampak bahwa capaian kesalahan penulisan resep dalam hal ini mencakup ketidaklengkapan dan ketidakjelasan aturan pakai, bentuk sediaan, dosis dan paraf dokter melebihi target yaitu diatas 0%. Hal ini disebabkan karena DPJP masih kurang patuh dalam menulis resep sesuai standar dan SPO

      Rencana Tindak Lanjut :

      1. Koordinasi antara ka. Instalasi Farmasi, Komite medic dalam sosialisasi kepatuhan penulisan resep yang tepat.
      2. Sosialisasi SPO Penulisan Resep Pada DPJP
    7. Pengkajian preanastesi dilaksanakan untuk pasien pra–operasi elektif

      Grafik 7 : Data Pengkajian preanastesi dilaksanakan untuk pasien pra–operasi elektif

      Dari Grafik 7 diatas tampak bahwa capaian pengkajian pre anestesi untuk pasien Pra-operasi dari bulan april mencapai 96.7% dan pada bulan septemebr sudah mencapai 100 %. Hal ini disebabkan karena kepatuhan ahli anestesi tentang standar prosedur operasional pengelolaan anestesi pada pasien.

      Rencana TIndak Lanjut

      Pertahankan capaian pada periode berikutnya

    8. Kebutuhan darah bagi setiap pelayanan transfuse

      Garfik 8 : Data kebutuhan darah bagi setiap pelayanan transfuse

      Dari grafik 8 diatas disimpulkan bahwa capaian indicator kebutuhan darah bagi setiap pelayanan transfuse belum mencapai target yang ditentukan yaitu 100%. Hal ini disebabkan karena Rumah Sakit belum memiliki Bank darah untuk penyimpanan darah dan jarak tempuh PMI dengan rumah sakit yang jauh.

      Rencana TIndak Lanjut

      Mengusulkan kepada manajemen Rumah Sakit untuk pengadaan UTD RS
    9. Kelengkapan berkas rekam medis 1 x 24 jam setelah pasien pulang

      Grafik 9 : Data kelenkapan berkas rekam medis 1 x 24 jam setelah pasien pulang

      Dari Grafik diatas tampak bahwa capaian kelengkapan berkas rekam medis 1 x 24 jam setelah pasien pulang belum mencapai target 100%. Hal ini disebabkan karenaform rekam medis yang baru belum tersosialisasi secara menyeluruh dan kepatuhan DPJP dan perawat/bidan belum sesuai dengan juknis pengisian rekam medic yang telah ditetapkan oleh rumah sakit

      Rencana TIndak Lanjut

      1. Koordinasi antara kepala ruangan dengan DPJP, perawat, bidan dalam ketepatan waktu pengisian berkas rekam medic 1 x 24 jam setelah selesai pelayanan/pasien pulang
      2. Sosialisasi petunjuk teknis pengisian  BRM oleh instalasi Rekam medic
    10. Kepatuhan Penggunaan APD oleh petugas

      Grafik 10 : data kepatuhan penggunaan APD oleh petugas

      Dari grafik 10 di atas tampak bahwa capaian kepatuhan penggunaan APD oleh petugas masih belum mencapai target 100 %. Hal ini disebabkan karena kurangnya kesadaran untuk melindungi diri sendiri dari infeksi baik yang disebabkan oleh penularan penyakit maupun bahan kimia berbahaya.

      Rencana Tindak Lanjut ;

      1. Sosialisasi tim PPI rumah sakit kepada unit tentang penggunaan APD
      2. Koordinasi dengan manajemen untuk pengadaan APD pada unit agar tidak ada kekosongan stok APD.
  • INDIKATOR AREA MANAJERIAL
    1. Ketersediaan Obat Life Saving Dalam Troli Emergency

      Grafik B.1 : Ketersediaan Obat Life Saving Dalam Trolly Emergency

      Dari grafik diatas menunjukkan ketersediaan obat life saving dalam trolli emergency belum mencapai target 100%, hal ini disebabkan karena pada saat pergantian jaga petugas belum sepenuhnya melakukan pemeriksaan dan pencatatan terhadap obat dengan mencocokkan jenis dan jumlah obat dalam trolly emergency.

      Rencana TIndak Lanjut :

      1. Sosialisasi dan koordiansi antara kepala ruangan dan instalasi farmasi tentang penyediaan obat life saving di ruangan
      2. Penekanan oleh kepala ruangan kepada staf untuk lebih intens melakukan pemeriksaan dan pencatatan obat-abat life saving pada saat operan jaga.
    2. Kepatuhan Pelaporan KNC dan KTD

      Grafik 2.B : Kepatuhan pelaporan KNC dan KTD

      Dari grafik diatas menunjukkan capaian target pelaporan KNC dan KTD diawal trimester 2 sangat jauh dibawah target yaitu 27,3%, akan tetapi mengalami kenaikan dibulan-bulan berikutnya mencapai 75% diakhir trimester ke III yaitu mencapai 75%. Hal ini disebabkan belum tersosialisasinya budaya melapor apabila staf ataupun individu yang berada diarea Rumah sakit mengalami kejadian KNC dan KTD.

      Rencana Tindak Lanjut ;
      1. Sosialisasi komite mutu tentang budaya keselamatan pasien
      2. Motivasi pimpinan dan staf tentang budaya keselamatan pasien
    3. Pelaksanaan Standar Penanganan Insiden tertusuk jarum

      Grafik 3.B  : Data Pelaksanaan Standar Penanganan Insiden tertusuk jarum

      Berdasarkan data bulan April – September 2017 terdapat 1 kejadian tertusuk jarum dan tertangani sesuai standar rumah sakit

      Rencana Tindak Lanjut :
      1. Sosialisasi budaya melapor jika terjadi insiden tertusuk jarum bagi para staff Rumah Sakit
      2. Koordinasi antara tim PPI dan Sub Komite Manajemen Risiko dalam penanganan insiden tertusuk jaruM
    4. Kalibrasi alat medis 

      Grafik diatas menunjukkan capaian kalibrasi alat medis belum mencapai target. Tetapi diawal trimester II sampai akhir Trimester III mengalami kenaikan terus menerus hingga mencapai 94.6%  meski belum mencapai target 100%. Hal ini disebabkan keterlambatan beberapa unit melaporkan kondisi alat yang perlu di kalibrasi.

      Rencana Tindak Lanjut ;

      Tingkatkan capaian pada periode berikutnya.
    5. Survey kepuasan pasien rawat inapTingkat
    6. kepuasan karyawan/Staf
    7. Distribusi pasien berdasarakan 10 (sepuluh) diagnosa penyakit terbanyak rawat inap dan rawat jalan

      Tabel 7.1.B : 10 Diagnosa Penyakit Rawat Inap terbanyak tahun 2017

      Berdasarkan table diatas, jumlah diagnose kasus terbanyak yang berada diruang rawat inap adalah Dispepsia dengan jumlah kasus 638 dan di urutan ke 10 adalah TB paru dengan jumlah kasus 156.
    8. Ketepatan waktu verifikasi klam BPJS

      Table 8.B ; Data Ketepatan waktu verifikasi klaim BPJS

      Dari data diatas  tampak bahwa capaian Ketepatan  waktu  pelaporan  Klaim BPJS masih Belum sesuai standar yaitu 100 %atau  rerata diatas tanggal 15 setiap bulan berjalan. Hal ini disebabkan karena waktu pengumpulan BRM dari Ruang perawatan belum tepat waktu.

      Rencana Tindak Lanjut

      a.  Koordinasi antara BPJS dengan kepala unit tentang ketepatan waktu pengembalian berkas rekam medik ke Instalasi rekam medik untuk keefektifan waktu  klaim BPJS

    9. Kejadian Infeksi Luka Operasi

      Grafik 9.B Data Kejadian Infeksi Luka Operasi

      Berdasarkan grafik 9.B diatas kejadian infeksi luka operasi pada bulan April terdapat infeksi luka opersi sebanyak 2 % dan meningkat pada bulan september menjadi 2,6% dimana target yang harus dicapai  adalah 0,0%.

      Rencana Tindak Lanjut :

      1.  Lakukan koreksi pada semua tindakan inpasif
      2. Koordinasi kepala unit, Tim PPi dan Komite Mutu rumah sakit dalam mengurangi angka kejadian infeksi luka operasi
  • INDIKATOR AREA SASARAN KESELAMATAN PASIEN
    1. Kepatuhan Identifikasi Pasien

      Grafik 1.C :Data kepatuhan Identifikasi pasien

      Berdasarkan grafiuk diatas tetang kepatuhan petugas melakukan identifikasi pasien diawal trimester II sangat jauh dibawah target yaitu 41.3%, tetapi mengalami kenaikan sampai di akhir trimester III yaitu 90,4%. Hal ini disebabkan pada awal trimeseter belum tersosialisasinya standar operasional prosedur tentang Identifikasi pasien pada saat pemberian obat, darah/produk darah, pengambilan darah dan specimen, pemberian pengobatan atau tindakan lainnya.

      Rencana Tindak Lanjut ;
      1. Sosialisasi kepatuhan identifikasi pasien keruang perawatan
      2. Tingkatkan capaian pada periode berikutnya
    2. Kepatuhan pelaksanaan TBAK

      Grafik 2.C : Kepatuhan Pelaksanaan TBAK

      Berdasarkan tabel diatas, pada awal trimester ke 2 kepatuhan pelaksanaan TBAK di ruangan sangat jauh dibawah standar yaitu 32,6% Akan tetapi pada akhir trimester III sdh mengalami kenaikan hingga 91,9% meskipun belum mendekati standar Yang harus dicapai yaitu 100%. Hal ini disebabkan Standar Prosedur Operasional tentang komunikasi Verbal melalui TBAK (Tulis, Baca dan konfirmasi) belum tersosialisasikan secara menyeluruh oleh petugas yang ada dirumah sakit.

      Rencana Tindak lanjut ;
      1. Sosialisasi kepatuhan pelaksanaan TBAK kepada DPJP dan staf
      2. Tingkatkan capaian pada periode berikutnya
    3. KepatuhanPemberianlabelobatHigh Alertoleh Farmasi

      Grafik 3.C :Data Kepatuhan Pemberian label Obat High Alert

      Berdasarkan Grafik diatas tentang capaian kepatuhan pemberian label Obat “High Alert”belum mencapai target yaitu 100%. Hal ini disebabkan karena petugas diruangan belum berkoordinasi dengan baik dengan petugas farmasi tentang standar operasional prosedur obat High Alert, petugas dibeberapa Unit juga belum menyadari  tentang pentingnya pelabelan untuk obat yang tergolong High Alert.

      Rencana Tindak Lanjut ;
      1. Koordinasi antara ruangan dengan petugas farmasi mengenai pelabelan obat High Alert
      2. Buat buku catatan obat diruangan
    4. Kelengkapan Pengisian Form Check List Keselamatan Pasien Operasi

      Grafik 4.C : Kelengkapan Pengisian Form Check List Keselamatan Pasien

      Berdasarkan Grafik Diatas untuk kelengkapan pengisian Form Check List keselamatan pasien dikamar Operasi belum mencapai target yaitu 100%, hal ini disebabkan belum tersosialisasinya standar operasional prosedur tentang kelengkapan Form Check list keselamatan pasien secara menyeluruh.

      Rencana Tindak lanjut ;
      1. Lakukan sosialisasi SPO pengisian Form chek List Keselamatan Pasien di Ruang Operasi
      2. Koordinasi kepala IBS dengan staf tentang kepatuhan pengisian form chek List Keselamatan Pasien di Ruang Operasi
    5. Kepatuhan Cuci tangan

      Grafik 5.C :Data Kepatuhan Cuci Tangan

      Berdasarkan Grafik diatas kepatuhan cuci tangan di awal trimeseter II belum mencapai target yaitu 85,8 %, akan tetapi setelah dilakukan sosialisasi terus menerus terhadap semua staf dan karyawan rumah sakit diakhir trimeseter III kepatuhan Cuci Tangan telah mencapai target yaitu 100%.

      Rencana Tindak Lanjut ;

      Tingkatkan capaian pada periode berikutnya.
    6. Pelaksanaan Edukasi Pasien Resiko Jatuh

      Grafik 6.C : pelaksanaan Edukasi pasien Risiko Jatuh

      Berdasarkan Grafik diatas, diawal trimester II capaian pelaksanaan Edukasi Pasien Risiko Jatuh hanya 76%.Setelah dilakukan resosialisasi sampai diakhir Trimeseter ke III capaian edukasi pasien risiko jatuh mencapai standar yaitu 100%.

      Rencana Tindak Lanjut ;

      Pertahankan capaian pada periode selanjutnya

Demikian Pelaporan hasil capaian indicator mutu dan keselamatan pasien ini atas perhatian dan kerjasamanya, kami ucapkan terima kasih

 

Ketua Komite 

 

 

dr. Abdul Syukur Kuddus, Sp. B

NIP: 19820427 201001 024